Love Me

Tak ada yang lebih qt cintai dari diri sendiri. Pasangan, anak, bahkan orang tua memang dicinta, tapi kalau diukur takkan pernah melebihi separuhnya, kalau mau jujur mengakuinya. Umar ditolak cintanya ketika mengaku Rasul  sebagai yang paling dipuja, setelah dirinya. Rindunya baru dianggap setelah keakuannya layu. Berganti Allah dan Rasul sebagai barometer suka-benci, tinggi-rendah, hina-mulia seseorang dalam pandangannya. Ini juga berlaku dalam kehidupan berkeluarga, betapapun berbusa qt mengucap cinta, sejatinya masih menyisakan bunker yang isinya takjub akan kesempurnaan jiwa.

Berperilaku baiklah terhadap para wanita, karena mereka diciptakan dari rusuk bengkok  pria, bagian paling bengkok dari tulang rusuk terletak di bagian atasnya, kalau kalian kasar meluruskan pasti ia akan patah karenanya, jika kalian biarkan ia takkan pernah lurus selamanya, karenanya berprilaku baiklah terhadap para wanita (bukhari/333, muslim/3632, ibnu majah/1851). Hawa dicipta dari bagian rusuk kiri suaminya, dan bagian ini memang harus bengkok untuk melindungi jantung qt, terutama ketika benturan menimpa.

Kebengkokan wanita dalam hadits ini tidak bermakna kelemahannya. Sebaliknya, bengkoknya sangat dibutuhkan agar kehangatan keluarga terjaga. Begitu vitalnya peran si tulang bengkok hingga Rasul mengawali dan mengakhiri dengan kalimat yang sama: berprilaku baiklah terhadap para wanita. Pressure pada si bengkok ini akan membuatnya tak sensitif lagi. Dari keluarga bengkok seperti ini akan lahir ibu, anak, bahkan istri yang lebih garang dari suami. Feminin yang jadi ciri khasnya, mandul berubah perkasa. Alah bisa karna biasa, begitu orang arab menyebutnya. Kecenderungan wanita dengan sisi emosionalnya adalah lambang paten kewanitaannya. Kalau qt menginginkan wanita seagresif, seego, dan semaskulin qt, lalu apa bedanya qt dengan mereka? Qt akan membina rumah tangga dengan komposisi tak imbang, karena dua pihak sama-sama dalam posisi menyerang.  Bisa dipastikan, daerah pertahanan rawan kebobolan.

Dalam kemaskulinan, keteguhan, dan ukuran qt yang selalu menjadikan logika sebagai pijakan sekaligus kebengkokan mereka, sebenarnya terdapat berjuta hikmah yang sengaja Allah desain sedemikian rupa. Karena ketelitian, kelembutan, dan perasaan mereka adalah titik lemah, daerah rawan dan keterbatasan qt. Jadi, kalau masih ada yang merasa lebih bisa, berjasa, bahkan superior terhadap pasangannya, sebenarnya karena faktor kurang paham saja. Wallahu A’lam

http://www.e-arrahman.com/?p=424